Dapat Jatah 163 Unit Alsintan, Bupati Takalar Target Produksi 6 Ton Per Hektar

 


Menitikata.com, Takalar- Bupati Takalar, Ir.H. Mohammad Firdaus Daeng Manye.,MM  menghadiri Launching Mandiri Benih Padi di Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar.

Ia hadir bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Takalar, Parawangsa.

Acara yang dimulai pukul 08.00 Wita menjadi konsolidasi besar sektor pertanian Sulsel

Kehadiran kepala daerah se-Sulsel menunjukkan dukungan terhadap program kemandirian benih.

Dalam kegiatan itu, Pemprov Sulsel mengumumkan penyebaran 5 juta kilogram benih padi kepada 9.800 kelompok tani di seluruh kabupaten/kota.

Program ini menjadi langkah strategis meningkatkan produksi sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

Bupati Takalar menyampaikan bahwa Takalar menjadi salah satu kabupaten penerima bantuan pertanian dari pemerintah pusat maupun provinsi, termasuk alat dan mesin pertanian (Alsintan).

“Takalar mendapatkan alokasi Alsintan, termasuk combine harvester. Detailnya akan kami sampaikan secara resmi kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Takalar juga menerima bantuan benih sesuai kebutuhan pertanian di kecamatan.

“Bantuan benih sudah sesuai kebutuhan wilayah. Kita berharap ini semakin mendorong produktivitas petani,” jelasnya.

Daeng Manye menegaskan bantuan tersebut ditargetkan berdampak langsung pada peningkatan produksi padi di Takalar.

“Tahun ini kita menerima 163 unit Alsintan, Target produksi kita berada di kisaran 6 sampai 7 ton per hektare,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan perkembangan Kawasan Industri Takalar (KIT) yang kembali masuk daftar Program Strategis Nasional (PSN) setelah revisi terbaru pemerintah pusat.

“Takalar kembali masuk PSN. Pemkab sudah menyiapkan beberapa kebutuhan awal agar kawasan industri bisa segera dibangun,” ungkapnya.

Persiapan mencakup penyelesaian aspek lahan, perencanaan infrastruktur dasar, dan kesiapan teknis lainnya.

Daeng Manye berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi petani, pemerintah daerah, dan pusat dalam meningkatkan produktivitas pangan.

Acara dihadiri pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel, pejabat teknis pertanian, kelompok tani, dan pelaku industri pertanian.