Dukung Program Urban Farming Pemkot Makassar, Tim PKM UNHAS terapkan Teknologi Drip-Fertigasi Berbasis Gravitasi di Kebun Sayuran KWT Selasih

 


Produksi sayuran di lahan perkotaan (urban farming) seperti di Kota Makassar terkadang terkendala dengan luas lahan, perubahan iklim, dan penerapan teknologi. Lahan yang sempit dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan para anggota KWT menyebabkan produksi sayuran tidak maksimal. Belum lagi dampak pemanasan global seperti kekeringan menuntut proses budidaya harus efisien dalam penggunaan air. Oleh karena itu, diperlukan penerapan teknologi tepat guna untuk mendukung pertanian perkotaan oleh KWT.


Penerapan teknologi drip fertigasi merupakan solusi yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh tim dosen Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UNHAS bersama mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan di KWT Selasih, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala. Tim yang diketuai Dr. Rahmansyah Dermawan, SP., M.Si ini membawa teknologi drip fertigasi berbasis gravitasi untuk memudahkan anggota KWT dalam melakukan pemeliharaan di kebun sayuran. 


Teknologi tepat guna dan sederhana ini menggunakan tandon air bervolume 1100 L yang diletakkan di atas menara air setinggi 3 m. Menurut lulusan IPB University ini, dengan ketinggian tersebut maka air memiliki tekanan yang besar untuk menyalurkan air secara tetes (drip) ke raised bed dan polibag tempat sayuran ditanam. Sistematika kerjanya sederhana. Air dialirkan secara otomatis menggunakan selenoid valve yang diatur menggunakan timer. Penyiraman diatur 2 kali sehari, pagi dan sore dengan durasi penyiraman 3 menit saja. Di atas raised bed, diberi selang dripline berukuran 16 mm, lalu dihubungkan menggunakan emitter 8 L/h yang menjamin volume siram ke setiap tanaman sama. 


“Tetesan air dan larutan pupuk akan masuk langsung ke daerah perakaran tanaman sehingga cepat diserap oleh tanaman. Pertumbuhan dan produksi pasti yang lebih baik” ujar Dr. Rahmansyah.




Kegiatan yang didukung oleh Kemendiktisaintek dan LPPM UNHAS ini dihadiri oleh anggota KWT, penyuluh pertanian dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, dan tokoh masyarakat dari RW dan Kelurahan Bangkala. 


“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Kota Makassar karena sejalan dengan program Pemkot yaitu Urban Farming” kata M. Dappi, Lurah Bangkala. 


Selain materi tentang teknologi drip fertigasi, tim dosen lainnya (Prof. Syatrianty, Prof. Feranita, Dr. Nurlina, Dr. Cri Wahyuni,  Dr. Nurfaida, Dr. Katriani, Dr. Tigin, dan Ibu Nuniek) juga memberikan tambahan pengetahuan seperti pengolahan limbah organik menjadi kompos dan pupuk organik cair (POC), pengenalan Ecoenzym, dan permakultur. Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) 2025 ini ditutup dengan panen sayuran secara bersama-sama.